Sunday, September 27, 2020

Layanan BK Daring Kelas XI IPS dan XI IPA SMA Negeri 2 Kraksaan, Sabtu dan Senin, 26 dan 28 September 2020

 Selamat pagi anak-anakku kelas XI IPS, untuk kegiatan layanan pada Sabtu, kemarin bisa melihat pada tayangan video di bawah ini yaa. Dan jangan lupa mengisi daftar hadir pada link berikut https://forms.gle/x7cFeLWDGp2ZQeMt5

Terima kasih dan semangat selaluu. 

Silakan menyimak video ini sebelum mengisi google form di atas yaa. Semangaat, jika ada yang ingin menanyakan kesulitan atau hal yang belum kalian ketahui, silakan japri WA saya.


Saturday, September 26, 2020

Memory of Bullying Article for ROK-ASEAN Relationship

 This article doesnt win the competition. But I satisfy because I can speak about bullying. Hopefully the situation get better on there. 


Friday, September 25, 2020

MASBAHUR ROZIQI-TUGAS PENGEMBANGAN PRODUK MEDIA LAYANAN 3-BIMBINGAN KELOMPOK

 Berikut tugas pengembangan produk media layanan 3 PPG Daljab Angkatan 1 2020. Semoga bermanfaat. 


Layanan BK Daring kelas XII IPS SMA Negeri 2 Kraksaan, Jum'at 25 September 2020

 Selamat siang anak-anakku, semoga tetap selalu sehat dan semangaat yaa. Kali ini, silakan menyimak video di bawah ini untuk kegiatan siang hari ini yaa. Jangan lupa mengisi link di bawah tulisan ini setelah menonton video. Semangaaat. 

Link: https://forms.gle/MdvAP7TZKeogcthT8



Thursday, September 24, 2020

MASBAHUR ROZIQI-TUGAS PENGEMBANGAN PRODUK MEDIA 2-KOMIK STRIP LINTAS KELAS

 Tugas ini disusun untuk memenuhi penugasan pengembangan produk media layanan bimbingan lintas kelas. Berikut link komiknya: 


MASBAHUR ROZIQI-TUGAS PENGEMBANGAN PRODUK MEDIA 1

 Berikut video media layanan bimbingan klasikal untuk memenuhi tugas pengembangan produk media PPG Dalam Jabatan 2020 Angkatan 1 yang diasuh Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd



PRODUK MEDIA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL-MENYARING BERITA HOAX

Selamat menyaksikan karya pertama saya dalam PPG Daljab 2020 ini. Jika telah selesai melihat, silakan mengisi link daftar hadir di sini : https://forms.gle/Lk3UPuCtVFsnYJ9w6

Wednesday, September 23, 2020

Penilaian Tengah Semester Sosiologi Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kraksaan-Selasa, 22 September 2020

 Assalamualaikum selamat siang anak-anakku kelas XI IPS, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan berdaya  walau di tengah pandemi. Silakan mengisi kegiatan dengan cara di bawah ini di bawah ini ya. 

Langkah-langkah : 

1. Buka link joinmyquiz.com

2. Masukkan kode 19723920

3. Selamat mengerjakan

Atau bagi yang belum bisa, silakan buka google classroom kalian masing-masing, sudah saya sertakan link nya di sana. Semangaat. 

Pembelajaran Daring Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Kraksaan, Rabu 23 September 2020

 Selamat pagi anak-anakku kelas XII IPS, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan yaa. Kita akan masuk pada bab II, namun sebelum membahas materi, saya akan menyampaikan tentang Kompetensi Dasar (KD) pada pembelajaran bab II ini. 

KD pada bab ini yakni KD 3.2 dan KD 4.2. KD 3.2 yakni Memahami berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi. Sedangkan KD 4.2 yaitu mengategorisasikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh globalisasi serta akibat-akibatnya dalam kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat merespons berbagai permasalahan sosial dan ketimpangan yang disebabkan proses globalisasi. Pembelajaran daring sosiologi nantinya bertujuan untuk membantu kalian menguasai dua kompetensi tersebut. 

Baik kita akan berlanjut pada materi inti bab II yakni mengenai permasalahan sosial sosial akibat perubahan sosial di tengah globalisasi. Ada pun untuk hari ini kita akan mengenai empat fenomena globalisasi dan empat bentuknya yang umum. Kemudian kalian juga akan belajar menginventarisasi tentang empat pengertian globalisasi menurut empat ahli. Ingin tahu? Yuuk ikuti tulisan di bawah ini. 

Apa sih globalisasi itu? Ilustrasi nya seperti ini; Misalnya dengan kecanggihan teknologi smartphone baik android maupun I-phone yang bisa mengakses jaringan internet hingga mancanegara, banyak hal dapat viral. Dalam satu jam, misalnya ada yang mengupload kegiatan atau peristiwa di sektarnya pada youtube, facebook, beberapa menit saja sudah banyak yang melihat. Tidak hanya orang di Probolinggo, tapi juga bisa masyarakat luar Probolinggo, atau bahkan luar Jawa, atau bahkan lagi bisa luar negeri. Ini lah yang dinamakan globalisasi. 

Salah satu ahli, Robertson sebagaimana dikutip oleh Piotr Sztomka dalam bukunya Sosiologi Perubahan Sosial, mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan, baik kehidupan politik, ekonomi, maupun kebudayaan.

Tidak ada satu pun masyarakat atau negara di belahan dunia manapun yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, tanpa menjalin hubungan dengan masyarakat atau negara yang lain. Hal ini karena semakin intensifnya komunikasi dan interaksi di antara individu, kelompok, atau masyarakat yang melampui batas-batas wilayah geografi, batas-batas negara, maupun kebudayaan, sehingga tempat yang saling berjauhan dapat terhubungkan. Ini lah yang membuat globalisasi terus muncul. 

Dalam bentuknya yang umum, globalisasi dapat didefinisikan oleh empat fenomena yang muncul dan meningkat sejak pertengahan abad ke-20, yaitu: 

Pertama, perubahan yang sangat cepat di bidang elektronika yang mengubah dasar-dasar teknologi serta sarana dan prasarana serta perlengkapan hidup yang diperlukan oleh para anggota masyarakat
untuk menjalankan aktivitasnya. Sarana, prasarana, dan perlengkapan hidup serta teknologi yang digunakan para warga masyarakat menjadi berbasis elektronika dan modern. Teknologi modern dan komunikasi melalui media telah menghubungkan manusia dari belahan-belahan dunia yang berjauhan. Perubahan ini sangat nyata, setelah dalam masa yang cukup lama dalam sejarah, manusia harus menghabiskan waktu yang lama sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menempuh perjalanan dari satu negara ke negara lain.
 

Kedua, terjadinya aktivitas ekonomi dan perpindahan orang-orang yang bersifat lintas bangsa atau negara. Hal ini merupakan salah satu akibat dari dilepaskannya negara-negara di Afrika dan Asia oleh
bangsa yang menjajahnya, atau dekolonisasi.
 

Ketiga, diciptakannya ruang-ruang pergaulan sosial yang bersifat lintas bangsa atau bersifat trans-nasional. Fenomena ini juga terkait dengan digunakannya teknologi modern dan komunikasi melalui
media elektronik.
 

Ke-empat, terjadinya perubahan-perubahan secara kuantitatif maupun kualitatif mengenai ideologi, nilai-nilai, dan norma-norma sosial sehingga dapat diterima oleh hampir semua suku bangsa dan bangsa, sehingga hubungan sosial cenderung bersifat inklusif atau terbuka. Istilah ini biasa disebu kosmopolitanisme. 

Sampai di sini dulu perjumpaan kita padap pertemuan ini, berikutnya kita akan membahas mengenai empat pendekatan dalam memahami globalisasi yang bentuknya sekarang dominan. Jangan lupa klik daftar hadir di link bawah ini ya. 

Link daftar hadir : 

KONTEN LAYANAN DASAR-LKPD-BIMBINGAN LINTAS KELAS

Semoga bermanfaat dan menjadi referensi menghasilkan layanan BK berkualitas.

KONTEN LAYANAN DASAR-BIMBINGAN KELOMPOK-LKPD

Berikut hasil karya saya terkait konten layanan dasar dan LKPD, semoga bermanfaat.

My Adventure Day

 Today is very busy day. I pass the task by my lecturer very tight, but not soon. It will take several time. Oh, I must say it takes long time, From morning to night. Very tight, very exhausted, and absolutely very tired. But this is a road, the road which I choose. Never say I can't, but oke, I will, this is my intention form beginning when I decide join this programme. 

Now,  I enjoy the journey. Tired, running with the clock, until compete with clock to gain maximal result. Became a teacher also need professional way, and there is us. I and my friends still go on struggle to reach our dream. Be a professional teacher and prosperous teacher. Because its not sense when you profesional buat your salary is very low. It can't be. Teacher must awarded as professional job. Its's not ordinary job. It's valuable job. The country make mistake when the teacher's salary is very low. But I'm sure Indonesia still struggle for the sake of teacher, the bright future for teacher, and I'm part of this. Make Indonesia bright for us. Go ooon!


Tuesday, September 22, 2020

KONTEN LAYANAN DASAR-BIMBINGAN KLASIKAL

Berikut konten layanan dasar yang saya gunakan dalam PPG Dalam Jabatan tahun 2020. Kegiatan ini untuk mengajak peserta didik mengenali dan nantinya melawan hoax. Selamat berkarya.

 

Monday, September 21, 2020

Layanan BK Daring Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Krakaan-Senin, 21 September 2020

 Selamat pagi anak-anakku kelas XI IPA, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabarnya hari ini? Saya berdoa semoga anak-anakku semua dalam kondisi sehat dan mendapat perlindungan dari Allah SWT. 

Kali ini saya ingin mengajak anak-anakku sekalian untuk belajar mengenai pentingnya menyaring berita hoax. Bagaimana cara-caranya? Kalian bisa simak pada bacaan di bawah ini ;

MATERI LAYANAN DASAR :

MENYARING BERITA HOAX, NOW OR NEVER!

1.      Apa sih hoax itu??

Halo para anak didik tercinta. Kita selama ini selalu saja mendengar hoax, awas hoax, stop hoax, lawan hoax. Nah pertanyaannya? Apa sih hoax itu? Jenis makanan kah? Minuman kah? Ini yang selalu menggelitik bagi siapa saja yang mendengarnya.

Mungkin sudah ada yang dengar, atau memang sudah tahu, mari coba kita tengok pemahaman definisinya menurut beberapa sumber.

Sumber pertama dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), hoaks sendiri memiliki arti informasi bohong. Lah ini sudah ketemu satu inti. Yakni informasi bohong, atau bisa kita bilang informasi menyesatkan. Jadi KBBI tegas menyebutkan klw hoaks itu bohong. Kalau bohong berarti sulit dipercaya donk. Kalau sulit dipercaya, mengapa masih saja ada yang percaya yaa. Hmm sulit juga ini.

Pengertian lain datang dari pemahaman definisi berita hoax menurut Oxford Dictionary. Dalam Oxford English dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’. Nah ternyata hoax itu memang tidak ada baik-baiknya. Bahkan kamus sekelas Oxford pun menegaskan bahwa berita hoax ini berita yang sengaja dibuat untuk tujuan jahat. Hmm makin penasaran dengan hoax nih.

Coba deh kita melihat bersama pada halaman koran Jawa Pos. Di sana ada rubrik khusus yang membahas mengenai hoax. Saking menjengkelkan sekaligus menakutkannya berita hoax ini sehingga media besar pun turut harus melawan berita hoax. Bisa dibilang hoax pun memiliki makna berita yang membuat resah, jahat, dan kebohongannya membuat orang lain rugi.

Untuk tahu ciri-cirinya, ayoo kita meluncur pada segmen berikutnyaa!! Jangan lupa bekerja individu pada lembar kerja 1.

2.      Ciri-Ciri Berita Hoax

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai pemahaman definisi berita hoax, tentu berikutnya kita harus paham apa saja sih berita yang dikatakan berita hoax itu? Apakah harus semua berita yang tidak saya sukai itu hoax? Eits nanti dulu. Coba kita simak pemaparan beberapa sumber terkait ciri berita hoax.

Menurut Rappler.com  ciri hoax antara lain, judul tidak sama dengan isi berita, berita kadaluarsa yang disebarkan seolah-olah baru. Sedangkan menurut Fawwas Mutthohar (2018) mengatakan berita hoax cirinya mengandung muatan provokatif. Artinya mengajak seseorang untuk melakukan tindakan negatif. Membakar semangat orang lain untuk bertindak di luar peraturan sesuai kepentingan si penggerak.

Berita hoax juga menurutnya tidak berasal dari sumber berita yang kredibel dan terverifikasi dewan pers. Sebab berita hoax tidak memiliki landasan informasi dan kebenaran yang jelas. Berikutnya, berita hoax juga tidak memiliki informasi yang jelas dan akurat mengenai pertanyaan 5W 1H. Jika kita mengecek dahulu maka akan ketemu betapa rapuhnya sumber informasi berita hoax.

Berita hoax juga tidak jelas siapa yang pertama mengirimkannya dan siapa pula yang membuat dan menyebarkannya pertama kali. Jika hal tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya, maka jangan sebar berita itu karena pasti hoax.

Ternyata ngeri sekali ya membayangkan ciri hoax sudah mulai merinding juga saya. Ini karena ternyata berita hoax itu walau berbahaya masih saja ada yang menjadi korban. Seseorang bahkan bisa mendapat kerugian akibat berita hoax.

Bagiamana sih dampak korban bagi pribadi dan lingkungan sekitar? Mari kita lihat bersama pada segmen berikutnya.

3.      Dampak hoax bagi kehidupan pribadi dan sekitar

Selain ciri-ciri, dampak hoax juga pasti ada dan menimpa korban. Dampak itu berkaitan dengan keluarga yang tentunya sangat rugi ketika kepentingannya terganggu karena adanya hoax.

Ada pun ciri menurut beberapa sumber antara lain, menurut liputan6.com dampak hoax yaitu:

a.       Buang-buang waktu dan uang

b.      Pengalihan isu

c.       Penipuan publik

d.      Pemicu kepanikan publik

Sedangkan rappler.com menyebutkan beberapa dampak dari penyebaran berita hoax:

a.       Rentan menimbulkan konflik horizontal

b.      Menyakiti secara fisik dan mental orang tak bersalah

c.       Pengambilan kebijakan pemerintah bisa keliru

Ada pun keterkaitan berita hoax dengan kondisi lingkungan lebih aman kepada himbauan agar peserta didik tetap mendampingi. Pendampingan ini bertujuan memulihkan pengalaman traumatis yang mungkin pernh dialami.

Ada pun bagi kami, berita hoax memiliki keterkaitan erat dengan lingkungan. Pertama, menimbukan prasangka negatif atas orang lain. Berita hoax yang belum tentu kebenarannya sudah mejadi omongan banyak orang. Kedua, menimbulkan potensi munculnya bullying. Ini karena si korban yang mengalami stigma dari berita hoax. Karena berita hoax tidak ayal juga akan membuat mereka menajdi korban dua kali. Keseruan mengerjakan mengenai dampak berita hoax ini bisa kalian ikuti juga pada LKPD. Selamat mengerjakan.

4.      Rencana Tindak Lanjut Melawan Berita Hoax

Nah berikutnya giliran kita nih, saya dan kalian untuk membuat rencana tindak lanjut. Sesuaikan dengan minat dan kreativitas kalian. Buat semenarik mungkin.

a.       Rencana tindak lanjut saya membuat rancangan berupa poster infografis untuk memberikan pemahaman terkait berita hoax pada teman-teman satu kelas minimal.

b.      Rencana tindak lanjut yaitu melakuan teatrikal puisi menolak berita hoax dengan gaya semenarik mungkin.

c.       Peserta didik membuat rencana tindak lanjut untuk menjadi vlogger atau youtuber yang mengampanyekan lawan hoax.

d.      Mau buat versi kalian, yuuk buat di LKPD

DAFTAR PUSTAKA

KBBI. 2020. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hoaks. Diakses 25 Agustus 2020.

Liputan 6.com. 2019. https://www.liputan6.com/news/read/3867707/hoax-adalah-ciri-ciri-dan-cara-mengatasinya-di-dunia-maya-dengan-mudah, diakses 25 Agustus 2020

Muthohar, Fawwas (2018). https://revolusimental.go.id/ide/kenali-ciri-berita-hoax. Diakses 25 Agustus 2020

Rappler.com. 2017. https://rappler.com/world/bahasa-indonesia/sketsatorial-apa-itu-hoax. Diakses 25 Agustus 2020.

Nah sudah mulai paham kan tentang berita hoax, untuk lebih memperdalam tentang berita hoax, coba isi Lembar Kegiatan Peserta Didik pada link berikut ini yaa.. Semangaat. Silakan klik link di bawha ini. 

Link: https://forms.gle/jc77nF7BGdwMPK299

Sunday, September 20, 2020

Sharing materi konseling kelompok webinar Unnes

Berikut materi webinar yang saya ikuti bersama bapak ibu dosen BK Unnes beberapa waktu lalu. Khsuus mengenai konseling kelompok berbasis budaya. Silakan mengunduh yaa. http://bit.ly/KompilasiMateriWebinarKKBUDAYA

Friday, September 18, 2020

RPL KLASIKAL 1

Mari berdiskusi bersama kawan, semoga membantu.

Yuk Isi Aspek Kemandirian Belajar

 Haloo, Assalamualaikum anak-anakku. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga tetap selalu sehat dan mendapat limpahan barokah dari Allah yaa. Nah kali ini pak Ziqi ingin kalian bersama mengisikan tentang kemandirian belajar yang kalian rasakan saat ini. Tujuannya, agar kita bersama bisa mencari cara-cara terbaik meningkatkan kemandirian belajar bersama. Tetap semangaat mengikuti kegiatan kali ini yaa. Silakan klik link di bawah ini yaa...

Link : https://forms.gle/yYvhbuoAHm41wx7u8





HAPPY STUDY EVERYONE😊😊😊

Thursday, September 17, 2020

The Value of Counselee Empowerment Based on Soekarno's Feminism View : Hermeneutic Gadamerian Research on Sarinah Book

Happy Reading Friends (Selamat membaca teman). This is the value based on Soekarno Book, Sarinah. He told us about how we can empowerment women.

Penyuluhan AntiGratifikasi Ilegal Bagi PNS Baru

Adolescents Mental Health

 Adolescents is part of our future generation. When their mental healthy is not oke, should we as adult abandon them?? Surely the answer is not. How we can understand their mental health?? Please read this link https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescents-health-risks-and-solutions


TUGAS PRODUK ANALISIS KURIKULUM MASBAHUR ROZIQI

 

TUGAS PRODUK ANALISIS KURIKULUM

Nama : Masbahur Roziqi

NIM : 203112768515

 

Analisis kurikulum di sini berarti analisis atas program semester dan program tahunan bimbingan dan konseling yang telah guru BK rancang selama satu tahun pelajaran. Berbeda dengan guru mapel yang KI KD nya ditentukan oleh balitbang kemdikbud, guru BK tidak mengacu pada “kurikulum” tersebut. Melainkan mengacu pada kurikulum berupa kebutuhan peserta didik dan lingkungan sekolah. Apa yang konseli butuhkan itu lah kurikulum bimbingan dan konseling. Sehingga kurikulum BK sejatinya memang tidak sama antara sekolah satu dengan lainnya. Meskipun ada juga hal pokok yang harus dipertimbangkan yakni pemenuhan tugas perkembangan yang termaktub dalam Standar Kompetens Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Sehingga analisis yang saya lakukan pada sesi kali ini adalah analisis atas ketercapaian dan ketidaktercapaian promes pada tahun pelajaran 2019-2020 kemarin.

Program semester tahun pelajaran 2019-2020 lalu saya susun dengan mekanisme penyusunan sesuai POP BK 2016. Mulai dari pemilihan instrumen need assesment, pelancaran, hingga pada pelaksanaan dan evaluasi. Dari evaluasi tersebut terdapat ketercapaian dan ketidaktercapaian program BK yang telah saya susun.

Ketercapaian lebih kepada terlaksananya layanan responsif, terutama konseling individu dan konseling kelompok. Jenis layanan ini paling sering saya laksanakan karena kondisi yang mendesak. Yakni adanya kebutuhan individu peserta didik untuk mendapat bantuan segera. Selain itu layanan bimbingan klasikal juga terlaksana dan terjadwal sesuai kalender akademik yang ditentukan pada awal semester tahun pelajaran lalu. Ada pun layanan media BK terlaksana kotak curhat dan infografis penguatan sikap positif peserta didik mengikuti Ujian Akhir Sekolah.

Ada pun yang masih belum tercapai antara lain layanan pemintan dan perencanaan individual berupa mendatangkan kakak tingkat kelas XII yang telah lolos PTN dan mendatangkan orang tua peserta didik untuk sharing karier. Selain itu program live bersama wali kelas pun juga belum terlaksana. Penyebabnya antara lain karena manajemen waktu konselor/guru BK masih belum begitu maksimal. Upaya untk mengatasinya dengan melakukan analisis kesulitan, perencanaan tindak lanjut, dan pelaksanaan tindak lanjut untuk mengatasi kesulitan. Selain itu juga belum terlaksananya variasi teknik bimbingan kelompok berupa sosiodrama dan homeroom. Hal ini karena waktu sekolah yang pendek membuat guru BK sulit meminta waktu guru mapel untuk sehari mengadakan homeroom.

Prota promes ini juga belum memaksimalkan layanan advokasi. Selama ini masih ada peserta didik yang belum mendapatkan hak pembelajaran dari beberapa guru. Sebab guru tersebut tidak pernah masuk kelas. Pemaksimalan layanan advokasi ini saya rencanakan terlaksana pada tahun pelajaran 2020-2021 selama masa pandemi ini.

Selain itu kekurangan program kemarin saya belum menghasilkan penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Hal ini karena masih terbenturnya waktu pengumpulan bahan penelitian dengan tugas-tugas tambahan. Tindak lanjut penanganannya dengan merancang penelitian tindakan pada tahun ini. Salah satunya dengan meminta konsultasi bersama dosen atau ahli BK LPTK.

 

Refleksi Produk ANalisis Kurikulum

 


Question #1

1

  1.  Mengadaptasi atau menyusun instrumen angket kebutuhan peserta didik  dan assesmen lingkungan sekolah 
  2.  Melakukan pelancaran angket kebutuhan peserta didik 
  3. Melakukan analisis hasil pelancaran angket kebutuhan peserta didik 
  4. Melakukan penetapan prioritas kebutuhan peserta didik berdasarkan angket kebuthan peserta didik
  5. Merumuskan tujuan dari hasil deskripsi prioritas kebutuhan. Tujuan berupa perubahan perilaku, afeksi, dan kognisi peserta didik usai mendapatkan layanan BK
  6. Menentukan komponen program. Penentuan masuk layanan dasar, peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif atau dukungan sistem. 
  7. Menentukan bidang layanan. Pribadi, sosial, akademik/belajar, dan karier. 
  8. Menyusun rencana operasional
  9. Mengembangkan tema/topik layanan BK
  10. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan, Materi layanan, dan Lembar Kegiatan Peserta Didik, dan Lembar Evaluasi Hasil
  11. Menyusun rencana evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
  12. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana
  13. Menyusun anggaran biaya layanan
  14. Menyusun program tahunan dalam bentuk matriks kalender
  15. Menyusun program semester dalam bentuk matriks
Question #2

2

Bagi saya semua menarik karena berupa tahapan sistematis yang saling menentukan. Namun yang paling mengasyikkan saat menganalisisi angket dan menentukan prioritas kebutuhan. Pada tahap ini saya bisa mengetahui apa saja kebutuhan-kebutuhan peserta didik terkait layanan BK yang berkaitan dengan empat bidang layanan, ataupun 11 aspek perkembangan. Sehingga dari hasil itu sudah mulai muncul ide nanti ini diberi layanan apa saja. Meskipun tentu harus melalui tahapan berikutnya terlebih dahulu. 

Question #3

3

Kesulitannya mengatur pola pikir. Sudah memunculkan irational belief terlebih dahulu. Aduh susah, aduh banyak sekali, aduh tidak bisa ini, sehingga mengurangi semangat untuk melakukan usaha melakukan persiapan perangkat tersebut. Irational belief yang terus saya pelihara tersebut menimbulkan melemahnya self efficacy saya, yang akhirnya membuat saya menunda-menunda pekerjaan tersebut. Selain itu, hal tersebut mengakibatkan saya tidak mampu melakukan pengaturan diri/self regulated dalam menyelesaikan pembuatan perangkat layanan tersebut. 

Belum terlaksananya assesmen lingkungan sekolah dengan maksimal. Saya belum memaksimalkan membuat instrumen sepertii wawacara atau skala kepuasan guru, kepsek, dan orang tua terkait layanan BK. INi karena terlalu fokus pada peserta didik sehingga assesmen lingkungan sekolah terbengkalai. 

Question #4

4

Pertama tentu harus melakukan perencanaan dengan matang. Diantaranya menentukan need assesmentnya, bagaimana metode pelancarannya, metode analisis, penetapan prioritas kebutuhan, penentuan bidang, topik, hingga strategi layanan. Jika telah lengkap maka siap untuk dipadukan dengan perangkat layanan yang akan kita gunakan menyampaikan layanan pada anak-anak. 

Kedua, mendispute/mengelola irational belief. Ini yang paling sering terjadi dan bisa menjadi langkah awal untuk bergerak maju menyiapkan perangkat layanan. Sebab selama ini faktor irational belief ini yang menerpa individu pada umumnya, termasuk saya. Guru BK memang tidak bisa menolak irational belief ini muncul, namun bisa mengelolanya untuk tidak berlebihan. Dari pengelolaan itu harapannya bertahap dapat didispute dan menghilang. JIka sudah terbiasa maka akan punya keterampilan untuk mendispute dalam waktu lebih singkat daripada pertama mengalaminya. 

Ketiga, jangan lupa berkolaborasi dan berkonsultasi dengan rekan sejawat atau pun ahli/dosen BK LPTK. Kolaborasi ini termasuk bagian dari pemanfaatan guru BK dalam melakukan jejaring profesi. Sehingga ada ide-ide baru untuk melaksanakan penyiapan perangkat dengan baik dan komprehensif. 

Question #5

5

Konsistensi setiap tahun pelajaran membuat persiapan perangkat layanan BK dengan maksimal. Tidak jarang selain karena hambatan internal yakni munculnya irational belief, saya juga mengalami kelelahan mental akibat menumpuknya tugas tambahan di sekolah. Dengan karakter saya yang sukar melakukan pekerjaan terfokus pada banyak bidang, membuat tidak jarang persiapan layanan BK lumayan terlambat. Karena terhambat mengerjakan tugas tambahan lain. 

Menyusun instrumen assesmen lingkungan sekolah seperti wawancara atau skala kepuasan atas layanan BK yang telah dilakukan di sekolah baik kepada guru, kepsek, TU, maupun wali murid. Ini agar perangkat layanan mendapat banyak ide, masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan. 

Merancang evaluasi perangkat dengan matang. selama ini sudah melaksanakan namun dirasa kurang maksimal. 

Kotak Curhat Siswa

 Selamat sore anak-anakku. Kali ini silakan kalian menyampaikan apa pun yang kalian rasakan dalam kotak curhat siswa pada link di bawah ini yaa. Ungkapkan perasaan kalian baik itu misalnya sedang galau, sumpek, bahagia, kecewa, cemas, atau perasaan apa pun yang ingin kalian utarakan. Bisa juga apa pun yang ingin kalian konsultasikan misalnya tentang kesulitan belajar daring, pengalaman selama belajar di rumah. Bebas silakan menceritakannya dalam kotak curhat ini.  Kotak curhat ini bisa diisi kapan pun kalian ingin mengisi, tidak ada batas akhir/deadlinenya. Kapan pun ingin mengungkapkan perasaan kalian luapkan dalam kotak curhat ini. Jangan sungkan-sungkan. Hanya pak Ziqi dan masing-masing kalian yang tahu mengenai hal ini. Jadi sama-sama bisa saling percaya satu sama lain. Tetap semangat dan sehat yaa. 

Link https://forms.gle/kZiEo495gYMGjnca9

Saturday, September 12, 2020

KOTAK CURHAT SISWA

Selamat sore anak-anakku. Kali ini silakan kalian menyampaikan apa pun yang kalian rasakan dalam kotak curhat siswa pada link di bawah ini yaa. Ungkapkan perasaan kalian baik itu misalnya sedang galau, sumpek, bahagia, kecewa, cemas, atau perasaan apa pun yang ingin kalian utarakan. Bisa juga apa pun yang ingin kalian konsultasikan misalnya tentang kesulitan belajar daring, pengalaman selama belajar di rumah. Bebas silakan menceritakannya dalam kotak curhat ini.  Kotak curhat ini bisa diisi kapan pun kalian ingin mengisi, tidak ada batas akhir/deadlinenya. Kapan pun ingin mengungkapkan perasaan kalian luapkan dalam kotak curhat ini. Jangan sungkan-sungkan. Hanya pak Ziqi dan masing-masing kalian yang tahu mengenai hal ini. Jadi sama-sama bisa saling percaya satu sama lain. Tetap semangat dan sehat yaa. Link :https://forms.gle/LuC5Dp8AXqN259xDA

Thursday, September 10, 2020

Tumbuhkan Empati, Semai Manusiawi

 

Tumbuhkan Empati, Semai Manusiawi

Oleh : Masbahur Roziqi, S.Pd

Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Kraksaan Probolinggo

Tahun ini menjadi tahun penuh duka dan tantangan bagi rakyat Indonesia. Virus covid-19 telah menjalar hampir ke seantero negeri. Tidak pandang bulu. Semua rentan menjadi korban. Baik itu pejabat, tua, muda maupun bayi pun bisa terjangkit. Semua profesi, semua jenis kelami tidak luput dari sasaran virus ini.

Di tengah kondisi seperti ini, paramedis tampil menjadi salah satu pejuang utama menghadapi pandemi covid 19. Mereka pasang badan. Berusaha menyelamatkan jiwa para korban sebanyak mungkin. Dokter, perawat, dan tenaga medis dan nonmedis lain bekerja siang malam untuk merawat pasien terpapar covid 19.

Perjuangan mereka tidak mudah. Resikonya tinggi. Baik resiko sosial, individu, maupun medis. Resiko sosial mereka kerap mendapat stigma dari masyarakat sekitar. Dianggap pembawa virus. Ada yang tidak boleh pulang ke tempat kosnya. Bahkan ada pula yang dijauhi dan dicibir karena warga paranoid kepada mereka. Meski tidak semua. Masih banyak warga yang peduli.

Resiko individu mereka kehilangan banyak waktu dengan orang-orang yang mereka kasihi. Seharusnya mereka sudah bisa berkumpul usai pulang kerja, sekarang malah harus ada yang tidak pulang agar tidak membawa virus bagi keluarganya. Semua mereka lakukan untuk mencegah penyebaran covid 19.

Resiko medis juga turut membayangi. Terpapar covid hingga kematian tidak lepas dari bayang-bayang langkah mereka merawat pasien. Covid tidak melihat dokter atau pasien. Semua bisa rentan kena.Hanya langkah preventif dan doa lah yang bisa paramedis lakukan saat melaksanakan tugasnya. Bahkan korban meninggal dari kalangan medis pun juga ada saat masa pandemi ini. Seperti yang termuat pada laman republika online, Senin (27/04/2020), ada sekitar 24 dokter meninggal dan 16 perawat meninggal. Tentu covid ini menjadi hal yang membahayakan hidup para tenaga medis yang berjuang merawat pasien terpapar covid.

Berdasarkan fenomena itu, saya memandang kegiatan layanan bimbingan klasikal perlu saya berikan kepada peserta didik terkait perjuangan tenaga medis ini. Tujuannya agar peserta didik mampu menumbuhkan empati pada hati sanubarinya. Pembiasaan menumbuhkan empati ini nantinya juga diharapkan dapat menyemai bibit manusiawi atau rasa kemanusiaan pada peserta didik. Ketika peserta didik mampu mencintai kemanusiaan, mereka akan semakin peduli pada lingkungan sekitar.

Lantas bagaimana strategi yang saya lakukan? Saya sesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada sekolah saya. Sebagian besar media yang mereka miliki adalah whatsapp.Sehingga saya putuskan bimbingan klasikal daring pilihannya menggunakan media whatsapp group. Jadi pertama saya ajak mereka berdiskusi mengenai virus corona. Kemudian saya ajak mereka menyelami peran tenaga medis saat pandemi. Bagaimana tenaga medis bekerja keras merawat pasien hingga sembuh. Dan ada pula yang menjadi korban meninggal. Termasuk resiko sosial dan resiko individu yang harus tenaga medis alami.

Melalui diskusi itu lah anak-anak memutuskan untuk menuliskan kata dukungan bagi tenaga medis dan kemudian memotretnya. Potret itu oleh mereka dikirimkan pada saya. Dan saya mengunggahnya pada blog saya. Dengan cara ini saya berharap pembiasaan empati dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui blog itu pula mereka akan mengingat bahwa empati adalah salah satu cara kita tetap menjadi manusia.




CERPEN-BUNGKAM

 Salah satu pemenang harapan lomba cerpen "Tragedi Mei '98" yang diadakan oleh majalah Bhineka tahun 2018 lalu: Bungkam oleh Masbahur Roziqi.

---------
Bungkam
---------
Tan Mei Lin, itu nama asliku. Kalau ditanya nama Indonesia, aku menjawab nama yang sama. Namaku Tan Mei Lin. Titik. Itu saja. Tidak ada nama lain. Mengapa harus mengganti. Memang urgensinya apa? Aku terus bertanya dan mempertanyakan dalam hati. Tidak ada yang salah kok.
China. Itu kata yang sudah terlalu sering aku dengar. Berpapasan dengan orang, dalam satu pertemuan dengan orang, semua sudah sering aku dengar. Mereka jarang memanggil nama asliku. China. Kata singkat itu saja yang selalu aku terima. Banyak yang menyarankan aku ganti nama saja. Biar lebih Indonesia. Aku selalu protes jika diminta membahas ini.
“Ganti Cindy Larasati saja bagus kok. Lebih Indonesia,” ujar Dini, teman kuliahku di fakultas hukum Universitas Cemara.
“Ngapain. Ini kan nama bagus. Nggak ah.”
“Lah kamu sering risih dipanggil China sih. Yasudah itu kan resiko, apalagi secara fisik kamu memang chinese banget.”
“Memang merekanya yang suka manggil gitu itu norak.”
Selalu berakhir dengan kejengkelan. Ya, aku jengkel. Jika ada yang mengajak membahas pengingkaran atas identitasku. Memang mengapa kalau aku China. Nggak ada masalah kan? Perkara orang manggil sinyo kek, Tionghoa kek. Bodo Amat! Yang penting aku bangga dengan diriku.
Kalau aku sudah berprinsip seperti itu, teman-temanku pun hanya bisa manyun. Lucu kalau melihat ekspresi mereka begitu.
*
Masih banyak yang nyinyir dengan orang Indonesia etnis Tionghoa, membuatku penasaran. Apalagi jika dikaitkan dengan gadis etnis Tionghoa. Selalu saja ada yang menggelitik nuraniku. Mengapa mereka begitu melecehkan gadis Tionghoa? Sejak SMA, ketika aku lewat kerumunan lelaki yang “nonTionghoa” selalu saja ada yang nyeletuk,
“Eh cik, putih banget kulitnya. Temenin abang donk.”
“Hei China cakep, jalan bareng yuk.”
Awalnya aku menganggap hanya godaan kampungan. Namun semakin lama, godaan itu terus berulang. Tidak hanya di satu kerumunan. Kerumunan lain pun pernah melakukan hal sama. Ini yang membuatku penasaran. Harus ada jawaban atas penasaran ini.
*
Aku memutuskan harus mengakhiri rasa penasaranku. Sebagai generasi milenial, kids zaman now, aku tidak boleh hanya menerima begitu saja. Harus ada penjelasan, mengapa masih saja ada pelecehan pada perempuan Tionghoa dengan kata-kata yang melibatkan nama etnis. Aku awali pencarianku dengan menghubungi beberapa kenalan. Salah satunya dengan Xiao Feng, teman masa kecilku, dan ini kata Xiao Feng:
“Kalau saranku sih mending nanya ke yang tua-tua, kan lebih berpengalaman tuh mereka.”
“Siapa menurutmu?”
“Gimana kalau ke panti jompo aja. Pasti ada yang menghabiskan masa tua di sana.”
Saran Xiao Feng aku turuti. Sesampai di panti jompo, ada 30 kakek nenek yang sepertinya hidup dengan damai di sana. Saling bercengkrama dan bercerita. Teduh sekali jika melihat mereka saling tertawa seusai bergurau. Aku coba mendekati salah seorang di antara mereka.
“Nek permisi, boleh ganggu sebentar nggak?”
Si nenek tampak menatap aku dan Xiao Feng dengan seksama. Mulai ujung kaki hingga kepala rasanya tak luput dari jangkauan matanya. Perlahan dia mulai membuka suara.
“Mau tanya apa nak memangnya sampai harus ke sini? Ini tempatnya para orang tua loh. Saya rasa kalian pasti ada maksud tertentu datang ke sini.”
“Saya dan teman saya ke sini pengeeen banget tanya sesuatu nek. Saya harap nenek mau sih sharing pengalaman dengan kami.” ujarku merayu si nenek.
Nenek itu pun manggut-manggut. Tidak begitu tua menurutku. Cuma tubuhnya sepertinya sudah renta kali. Sesekali dia menghela napas.
“Silahkan kalau begitu. Mau tanya apa memangnya nak.”
“Gini nek. Kan kita sama-sama etnis Tionghoa nih. Mengapa ya nek, kok mesti kalau tiap lewat dekat kerumunan lelaki yang notabene 'nonTionghoa' selalu saja dilecehkan. Disiuli dan sebagainya.”
Sambil menghela napas, nenek itu memajamkan mata. Terasa seperti berpikir keras. Beberapa kali dia juga coba menggelengkan kepalanya. Sesekali dia menatap teman di sebelahnya. Seperti meminta persetujuan.
“Hmmm. Berat sebenarnya. Menceritakan hal yang sangat ingin aku lupakan. Tapi agar kalian generasi muda paham, aku mau cerita pengalaman ini. Nanti kamu simpulkan sendiri.”
Ada intonasi berat dalam suaranya. Seperti menahan sesuatu. Aku makin penasaran. Apa gerangan yang akan diceritakan si nenek. Bahkan aku sudah siap dengan hape yang kuseting untuk merekam. Xiao Feng bagaimana? Sepertinya sih dia di sampingku. Tapi aku sudah terlalu fokus pada si nenek.
“Menjadi Tionghoa itu bukan pilihan, itu takdir. Dan tidak ada yang perlu disesali dari takdir menjadi Tionghoa. Walau memang dalam perjalanannya, banyak penderitaan yang sempat aku alami.” ujar nenek itu sambil melihat pada teman di sebelahnya.
Si nenek melanjutkan ceritanya. Jantungku berdebar. Ini saat yang kutungu. Penjelasan mengenai segala pelecehan yang kuterima. Semoga mencerahkan.
“Jawaban atas pertanyaan kamu itu sungguh kompleks nak. Tahun 1998, nenek mengalami apa yang dinamakan kerusuhan rasial. Sebuah peristiwa yang tidak akan pernah nenek lupakan walau nenek ingin sekali menghapusnya dari memori ingatan kepala ini.”
“Memori apa nek, hingga nenek mau melupakannya? Seburuk itu kah?”
“Bukan buruk lagi nak, tapi biadab!!” nada suaranya mendadak meninggi.
“Bisa nenek ceritakan?” Jantungku berdegup kencang.
“Saat itu usia nenek sekitar 40 tahun. Saat kerusuhan berlangsung, sekitar pertengahan bulan Mei 98, nenek benar-benar seperti melihat neraka. Ratusan orang mengamuk. Menjarah dari toko-toko. Semuanya diangkut. Kaca toko, mobil semua yang ditemui di jalan dirusak. Suasana seperti mau perang.”
Nenek itu berjalan di antara kerusuhan. Tiba-tiba sekumpulan pemuda berambut cepak dan gondrong melihat ke arah si nenek. Sambil berteriak, dia menuding nenek.
“Woooy ada amoy di sini. Ayo selesein aja nambah satu lagi. Bawa dia juga.”
Teriakan mereka membuat si nenek ketakutan. Dia pun lari sekencang-kencangnya ke arah yang berlawanan dari para pemuda itu. Tidak berani sekali pun menoleh ke belakang. Teriakan demi teriakan tak dia pedulikan.
“Berhenti woy China bangsat!! Kalau kena mampus loe nanti. Tak ada ampun.”
Lari dan terus berlari. Itu saja pikiran yang ada dalam benak si nenek. Saat berlari itu dia juga mendengar jerit pilu beberapa perempuan. Sempat sekilas terlihat olehnya beberapa gadis yang diseret sekelompok pemuda. Secara fisik sama dengan dia. Bermata sipit, berkulit kuning langsat, dan memiliki paras oriental. Sambil tertawa-tawa, mereka menyeret para gadis malang itu.
“Beruntung saat aku lari, masih ada yang menyelamatkan aku. Seorang bapak dan ibu yang aku lupa namanya, menyuruh ku masuk ke rumahnya. Rupanya mereka kasihan melihatku berlari kesetanan. Sesampai di dalam rumah, mereka menyuruhku diam dan bersembunyi di lemari kamar.”
Sekelompok pemuda itu masih menyisir area rumah sekitar tempat persembunyianku. Bahkan bapak dan ibu yang menyembunyikan aku turut diinterogasi. Kudengar mereka bahkan mengancam bapak dan ibu itu.
“Beneran tidak ada amoy lewat sini?? Awas kalau bohong kalian berdua juga bisa saya bunuh.” kata si lelaki sambil meludah.
“Aku menangis. Di lemari yang sempit itu pikiranku kacau dan tak terasa aku menangis. Tidak kubayangkan ini terjadi padaku. Hampir saja aku jadi korban kebuasan manusia-manusia biadab itu. Sial sekali jadi China, pikirku.”
Si nenek berusaha nampak tegar. Dia menyeka air matanya. Kisah ini berusaha dia pendam. Tidak pernah sekali pun diungkit lagi. Dia merasa tidak ada gunanya mengungkit dan menuntut. Toh pemerintah tidak akan mendengarkan.
“Sampai saat ini masih banyak yang memilih bungkam dan tidak cerita apa-apa tentang kekerasan seksual massal pada etnis Tionghoa saat itu. Bungkam lebih baik daripada kami bersuara tapi tidak ada tindak lanjutnya.”
Aku terbius. Hanya bisa duduk termangu mendengarkan cerita si nenek. Tidak kubayangkan betapa mencekamnya saat itu. Belum lagi trauma yang dialami si nenek. Pasti sangat membekas. Teriakan, hinaan, semuanya pasti terekam dalam memorinya. Baru kali ini aku mendengar langsung mengenai kekerasan seksual yang dialami saat kerusuhan 98 lalu.
Kupegang tangan nenek itu. Aku peluk dia. Tiba-tiba dia menangis sambil memelukku erat. Sudah lama sekali dirinya ingin melampiaskan traumanya. Aku menjadi tempatnya menangis.
“Semoga tidak akan terulang lagi ya nak. Kakak nenek juga termasuk korban ini. Korban ketidaktahuan orang tentang kebhinekaan negeri ini”. Ternyata kakak si nenek meninggal akibat pengeroyokan saat kerusuhan Mei 98 itu. Dia sedang dalam perjalanan mencari si nenek. “Hingga sekarang, nenek tidak pernah tahu siapa yang membunuh kakak nenek.”
Rasanya sudah cukup. Aku merasa tidak perlu terlalu banyak membebani si nenek. Dia sudah menyampaikan luka hatinya. Luka yang masih membekas. Luka yang masih basah oleh goresan trauma. Aku pun pamit meninggalkan panti jompo.
Sepanjang perjalanan, aku terus memutar memoriku kembali. Saat di mana aku sering mengalami pelecehan akibat statusku sebagai keturunan Tionghoa. Aku teringat tulisan Andi Yentriyani dari Komnas Perempuan :
"Hari ini sudah kuputuskan, aku tidak mau hidup sebagai orang yang tunduk dan selalu ketakutan, hanya karena bermata sipit dan berkulit kuning, hanya karena menjadi perempuan. Setiap orang seharusnya dapat hidup sebagai orang yang punya hak dan sama dengan yang lainnya, sebagai manusia, sebagai warga negara sah negeri ini."
Aku adalah bagian dari etnis ini sekaligus bangsa ini. Dan aku menolak untuk diam.

Come on Guys, Stop Invasion!

  Affirm Position, Condemn Invasion! Masbahur Roziqi The author is an Indonesia citizen who oppose Russian aggresion to Ukraine      The mom...