Thursday, September 17, 2020

Refleksi Produk ANalisis Kurikulum

 


Question #1

1

  1.  Mengadaptasi atau menyusun instrumen angket kebutuhan peserta didik  dan assesmen lingkungan sekolah 
  2.  Melakukan pelancaran angket kebutuhan peserta didik 
  3. Melakukan analisis hasil pelancaran angket kebutuhan peserta didik 
  4. Melakukan penetapan prioritas kebutuhan peserta didik berdasarkan angket kebuthan peserta didik
  5. Merumuskan tujuan dari hasil deskripsi prioritas kebutuhan. Tujuan berupa perubahan perilaku, afeksi, dan kognisi peserta didik usai mendapatkan layanan BK
  6. Menentukan komponen program. Penentuan masuk layanan dasar, peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif atau dukungan sistem. 
  7. Menentukan bidang layanan. Pribadi, sosial, akademik/belajar, dan karier. 
  8. Menyusun rencana operasional
  9. Mengembangkan tema/topik layanan BK
  10. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan, Materi layanan, dan Lembar Kegiatan Peserta Didik, dan Lembar Evaluasi Hasil
  11. Menyusun rencana evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
  12. Mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana
  13. Menyusun anggaran biaya layanan
  14. Menyusun program tahunan dalam bentuk matriks kalender
  15. Menyusun program semester dalam bentuk matriks
Question #2

2

Bagi saya semua menarik karena berupa tahapan sistematis yang saling menentukan. Namun yang paling mengasyikkan saat menganalisisi angket dan menentukan prioritas kebutuhan. Pada tahap ini saya bisa mengetahui apa saja kebutuhan-kebutuhan peserta didik terkait layanan BK yang berkaitan dengan empat bidang layanan, ataupun 11 aspek perkembangan. Sehingga dari hasil itu sudah mulai muncul ide nanti ini diberi layanan apa saja. Meskipun tentu harus melalui tahapan berikutnya terlebih dahulu. 

Question #3

3

Kesulitannya mengatur pola pikir. Sudah memunculkan irational belief terlebih dahulu. Aduh susah, aduh banyak sekali, aduh tidak bisa ini, sehingga mengurangi semangat untuk melakukan usaha melakukan persiapan perangkat tersebut. Irational belief yang terus saya pelihara tersebut menimbulkan melemahnya self efficacy saya, yang akhirnya membuat saya menunda-menunda pekerjaan tersebut. Selain itu, hal tersebut mengakibatkan saya tidak mampu melakukan pengaturan diri/self regulated dalam menyelesaikan pembuatan perangkat layanan tersebut. 

Belum terlaksananya assesmen lingkungan sekolah dengan maksimal. Saya belum memaksimalkan membuat instrumen sepertii wawacara atau skala kepuasan guru, kepsek, dan orang tua terkait layanan BK. INi karena terlalu fokus pada peserta didik sehingga assesmen lingkungan sekolah terbengkalai. 

Question #4

4

Pertama tentu harus melakukan perencanaan dengan matang. Diantaranya menentukan need assesmentnya, bagaimana metode pelancarannya, metode analisis, penetapan prioritas kebutuhan, penentuan bidang, topik, hingga strategi layanan. Jika telah lengkap maka siap untuk dipadukan dengan perangkat layanan yang akan kita gunakan menyampaikan layanan pada anak-anak. 

Kedua, mendispute/mengelola irational belief. Ini yang paling sering terjadi dan bisa menjadi langkah awal untuk bergerak maju menyiapkan perangkat layanan. Sebab selama ini faktor irational belief ini yang menerpa individu pada umumnya, termasuk saya. Guru BK memang tidak bisa menolak irational belief ini muncul, namun bisa mengelolanya untuk tidak berlebihan. Dari pengelolaan itu harapannya bertahap dapat didispute dan menghilang. JIka sudah terbiasa maka akan punya keterampilan untuk mendispute dalam waktu lebih singkat daripada pertama mengalaminya. 

Ketiga, jangan lupa berkolaborasi dan berkonsultasi dengan rekan sejawat atau pun ahli/dosen BK LPTK. Kolaborasi ini termasuk bagian dari pemanfaatan guru BK dalam melakukan jejaring profesi. Sehingga ada ide-ide baru untuk melaksanakan penyiapan perangkat dengan baik dan komprehensif. 

Question #5

5

Konsistensi setiap tahun pelajaran membuat persiapan perangkat layanan BK dengan maksimal. Tidak jarang selain karena hambatan internal yakni munculnya irational belief, saya juga mengalami kelelahan mental akibat menumpuknya tugas tambahan di sekolah. Dengan karakter saya yang sukar melakukan pekerjaan terfokus pada banyak bidang, membuat tidak jarang persiapan layanan BK lumayan terlambat. Karena terhambat mengerjakan tugas tambahan lain. 

Menyusun instrumen assesmen lingkungan sekolah seperti wawancara atau skala kepuasan atas layanan BK yang telah dilakukan di sekolah baik kepada guru, kepsek, TU, maupun wali murid. Ini agar perangkat layanan mendapat banyak ide, masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan. 

Merancang evaluasi perangkat dengan matang. selama ini sudah melaksanakan namun dirasa kurang maksimal. 

No comments:

Post a Comment

Come on Guys, Stop Invasion!

  Affirm Position, Condemn Invasion! Masbahur Roziqi The author is an Indonesia citizen who oppose Russian aggresion to Ukraine      The mom...