Wednesday, September 23, 2020

Pembelajaran Daring Sosiologi Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Kraksaan, Rabu 23 September 2020

 Selamat pagi anak-anakku kelas XII IPS, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan yaa. Kita akan masuk pada bab II, namun sebelum membahas materi, saya akan menyampaikan tentang Kompetensi Dasar (KD) pada pembelajaran bab II ini. 

KD pada bab ini yakni KD 3.2 dan KD 4.2. KD 3.2 yakni Memahami berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi. Sedangkan KD 4.2 yaitu mengategorisasikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh globalisasi serta akibat-akibatnya dalam kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat merespons berbagai permasalahan sosial dan ketimpangan yang disebabkan proses globalisasi. Pembelajaran daring sosiologi nantinya bertujuan untuk membantu kalian menguasai dua kompetensi tersebut. 

Baik kita akan berlanjut pada materi inti bab II yakni mengenai permasalahan sosial sosial akibat perubahan sosial di tengah globalisasi. Ada pun untuk hari ini kita akan mengenai empat fenomena globalisasi dan empat bentuknya yang umum. Kemudian kalian juga akan belajar menginventarisasi tentang empat pengertian globalisasi menurut empat ahli. Ingin tahu? Yuuk ikuti tulisan di bawah ini. 

Apa sih globalisasi itu? Ilustrasi nya seperti ini; Misalnya dengan kecanggihan teknologi smartphone baik android maupun I-phone yang bisa mengakses jaringan internet hingga mancanegara, banyak hal dapat viral. Dalam satu jam, misalnya ada yang mengupload kegiatan atau peristiwa di sektarnya pada youtube, facebook, beberapa menit saja sudah banyak yang melihat. Tidak hanya orang di Probolinggo, tapi juga bisa masyarakat luar Probolinggo, atau bahkan luar Jawa, atau bahkan lagi bisa luar negeri. Ini lah yang dinamakan globalisasi. 

Salah satu ahli, Robertson sebagaimana dikutip oleh Piotr Sztomka dalam bukunya Sosiologi Perubahan Sosial, mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan, baik kehidupan politik, ekonomi, maupun kebudayaan.

Tidak ada satu pun masyarakat atau negara di belahan dunia manapun yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, tanpa menjalin hubungan dengan masyarakat atau negara yang lain. Hal ini karena semakin intensifnya komunikasi dan interaksi di antara individu, kelompok, atau masyarakat yang melampui batas-batas wilayah geografi, batas-batas negara, maupun kebudayaan, sehingga tempat yang saling berjauhan dapat terhubungkan. Ini lah yang membuat globalisasi terus muncul. 

Dalam bentuknya yang umum, globalisasi dapat didefinisikan oleh empat fenomena yang muncul dan meningkat sejak pertengahan abad ke-20, yaitu: 

Pertama, perubahan yang sangat cepat di bidang elektronika yang mengubah dasar-dasar teknologi serta sarana dan prasarana serta perlengkapan hidup yang diperlukan oleh para anggota masyarakat
untuk menjalankan aktivitasnya. Sarana, prasarana, dan perlengkapan hidup serta teknologi yang digunakan para warga masyarakat menjadi berbasis elektronika dan modern. Teknologi modern dan komunikasi melalui media telah menghubungkan manusia dari belahan-belahan dunia yang berjauhan. Perubahan ini sangat nyata, setelah dalam masa yang cukup lama dalam sejarah, manusia harus menghabiskan waktu yang lama sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menempuh perjalanan dari satu negara ke negara lain.
 

Kedua, terjadinya aktivitas ekonomi dan perpindahan orang-orang yang bersifat lintas bangsa atau negara. Hal ini merupakan salah satu akibat dari dilepaskannya negara-negara di Afrika dan Asia oleh
bangsa yang menjajahnya, atau dekolonisasi.
 

Ketiga, diciptakannya ruang-ruang pergaulan sosial yang bersifat lintas bangsa atau bersifat trans-nasional. Fenomena ini juga terkait dengan digunakannya teknologi modern dan komunikasi melalui
media elektronik.
 

Ke-empat, terjadinya perubahan-perubahan secara kuantitatif maupun kualitatif mengenai ideologi, nilai-nilai, dan norma-norma sosial sehingga dapat diterima oleh hampir semua suku bangsa dan bangsa, sehingga hubungan sosial cenderung bersifat inklusif atau terbuka. Istilah ini biasa disebu kosmopolitanisme. 

Sampai di sini dulu perjumpaan kita padap pertemuan ini, berikutnya kita akan membahas mengenai empat pendekatan dalam memahami globalisasi yang bentuknya sekarang dominan. Jangan lupa klik daftar hadir di link bawah ini ya. 

Link daftar hadir : 

No comments:

Post a Comment

Come on Guys, Stop Invasion!

  Affirm Position, Condemn Invasion! Masbahur Roziqi The author is an Indonesia citizen who oppose Russian aggresion to Ukraine      The mom...