Saturday, April 16, 2022

Ambil Keputusan, Perlu Langkah Andalan

Oleh : Masbahur Roziqi

Calon Guru Penggerak  SMAN 1 Kraksaan Angkatan IV Kabupaten Probolinggo

     Waktu terus begeser mengantarkan saya menuju ke penghujung modul yang harus saya pelajari dari guru penggerak. Kali ini saya sampai pada modul 3.1. Apa yang terjadi? Saya kembali menggelengkan kepada dan mengernyitkan dahi. Ini materi apaan ya? Hmm, baru lagi nih. Itu lah gumaman yang saya dengarkan dari relung pikiran saya. Gumaman itu terlintas beserta pikiran penasaran ketika saya saya membaca eksplorasi konsep modul 3.1 ini. Ada beberapa konsep yang jujur belum pernah saya dengar sebelumnya. Apa saja itu?

    Ada empat paradigma, tiga prinsip pengambilan keputusan, dan sembilan langkah uji pengambilan keputusan. Ada pula dilema etika dan bujukan moral. Ketiksa saya lihat video-videonya dan kalimat pada materinya, wow saya pernah mengalami ini. Namun namanya saya tidak tahu. Terjawab sudah penasaran saya. Namanya itu dilema etika dan bujukan moral. Satu ilmu baru lagi buat saya. Terus bersumber nih ilmu di modul guru penggerak ini. 

    Bermunculan lah berbagai kegiatan lanjutan, mulai dari ruang kolaborasi hingga terakhir saya bersama kelompok melakukan penyajian hasil diskusi kami pada ruang kolaborasi. Serunya kami membahas bersama tentang demo PGRI yang membela guru dimutasi, sangat dilema etik, dan diskusinya berlangsung seru plus menyenangkan. 

        Setelah mengikuti kegiatan pengenalan dan pemahaman awal tentang pengambilan keputusan ini, saya tentunya pasti entah kapan akan mengalami atau berhadapan berkaitan dengan dilema etika. Pertanyaannya, bagaimana rencana saya ketika hal itu terjadi? Tentu ke depan saya akan menerapkan apa yang saya alami dari pengalaman mempelajari modul 3.1. Dengan menerapkan konsep-konsep mulai dari mengenal paradigma pengambilan keputusan hingga sembilan uji, pengambilan keputusan yang saya lakukan akan lebih komprehensif. 

    Ada pun mengenai efektivitas pengambilan keputusan dapat saya ukur dengan mengetahui dampak dari pengambilan keputusan tersebut. Semakin keputusan itu lebih banyak mendatangkan manfaat, maka langkah pra pengambilan keputusan tersebut sudah tepat. Proses itu juga melibatkan pihak-pihak yang menurut saya dapat membantu untuk mereview keputusan yang akan saya buat. Sehingga ada umpan balik yang saya dapatkan untuk makin menguatkan kualitas keputusan yang akan saya ambil. 

    Penerapan pengambilan keputusan ini tentunya akan saya terapkan dalam kegiatan sehari-hari saya sebagai guru dan rekan sejawat. Ada banyak dinamika yang tentunya akan terjadi pada setiap aktivitas profesional. Pada murid, saya tentu akan banyak bersinggungan kaitannya dengan layanan bimbingan dan konseling. Entah itu layanan dasar yang sudah rutin saya lakukan (bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok) atau layanan responsif berupa konseling individu, konseling kelompok. Dari gesekan dinamika itu tentu kemungkinan akan muncul dilema etika. Tentu dengan bekal melakukan uji pengambilan keputusan hingga memikirkan paradigma dan prinsip tersebut akan membuat saya lebih menikmati pengambilan keputusan dengan sistematis dan rasional. 

    Demikian juga dengan rekan sejawat. Tak jarang kita akan berhadapan dengan teman sejawat yang menyampaikan beberapa hal. Entah berkaitan dengan tugas guru atau kondisi jenjang kariernya. Bahkan kaitannya dengan pembenahan data guru di dapodik. Tentu dengan memastikan melaksanakan pencermatan pengambilan keputusan, maka kondisi deadlock dan burnout dapat saya minimalisir terjadi.

    Kalau ada yang menanyakan kapan anda akan melakukannya? Saya akan melakukannya mulai sekarang. Minimal lah kalau ingin melihat perkembangan, saya akan coba satu bulan ini melaksanakan pengambilan keputusan dalam kondisi dilema etika. Tentu harapannya apa yang telah saya pelajari dari modul 3.1 ini dapat membantu saya mengambil keputusan dengan lebih komprehensif dan manusiawi. 

No comments:

Post a Comment

Come on Guys, Stop Invasion!

  Affirm Position, Condemn Invasion! Masbahur Roziqi The author is an Indonesia citizen who oppose Russian aggresion to Ukraine      The mom...